Kematian tragis seorang pengacara bernama Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjelang pergantian tahun baru 2025 menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar. Rudi tewas setelah menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) saat sedang makan malam bersama keluarganya. Menteri Hak Asasi Manusia (Menkumham) Natalius Pigai mengecam keras peristiwa ini dan mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami mengecam penembakan terhadap pengacara yang mencari keadilan tetapi menjadi korban. Perbuatan pelaku tidak bisa dibenarkan,” ujar Pigai melalui akun X @NataliusPigai2, Jumat (3/1).
Pigai menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan bentuk kekerasan yang sangat serius dan meresahkan. Ia menghimbau agar polisi bekerja secara profesional, objektif, dan imparsial dalam mengungkap kasus ini agar keluarga korban mendapatkan keadilan.
Pemantauan Kemenkumham dan Koordinasi dengan Pihak Terkait
Menkumham menyatakan bahwa pihaknya akan memantau perkembangan kasus ini secara ketat. “Bidang HAM Kantor Wilayah akan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan melaporkan perkembangannya kepada Kementerian HAM,” kata Pigai.
Pigai juga mengungkapkan bahwa Kemenkumham telah berkomunikasi dengan Kantor Wilayah di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kasus ini. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kasus tersebut tengah diselidiki oleh Polda Sulawesi Selatan.
Kronologi Kejadian Malam Tahun Baru yang Mencekam
Tragedi penembakan ini terjadi di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone, pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 21.50 WITA. Saat itu, Rudi sedang makan malam bersama keluarga di rumah mertuanya untuk merayakan malam pergantian tahun.
“Sementara makan-makan sama keluarga tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia tergeletak begitu saja,” kata istri korban, Maryam, di Makassar, Rabu (1/1).
Suasana ceria malam tahun baru seketika berubah menjadi mencekam. Keluarga korban panik dan berusaha menolong Rudi yang sudah terkapar dengan luka tembak. Korban segera dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Pelaku dan Motif Masih Misterius, Polisi Buruk Bukti
Hingga saat ini, polisi masih belum berhasil mengungkap identitas pelaku dan motif di balik penembakan tersebut. Polisi masih mendalami kasus ini dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menemukan titik terang.
“Kami masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus ini. Kami juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti di TKP,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana.
Autopsi Jenazah dan Penemuan Proyektil
Jenazah Rudi telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel pada 1 Januari 2025. Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat luka tembak di bagian wajah.
“Hasil autopsi mengalami luka di bagian muka di bawah mata sebelah kanan. Kemudian bersarang di tulang leher,” jelas Komang.
Proyektil yang ditemukan pada tubuh korban telah dibawa ke laboratorium forensik untuk diidentifikasi. Polisi berharap proyektil tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai jenis senjata yang digunakan dan identitas pelaku.
Desakan Pengusutan Tuntas dari Berbagai Pihak
Kasus penembakan ini mendapat perhatian dari berbagai pihak. Selain Menkumham, desakan untuk mengusut tuntas kasus ini juga datang dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Sulawesi Selatan.
“Kami menuntut agar polisi segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan tersebut. Kami juga meminta agar polisi memberikan perlindungan kepada para pengacara yang sedang menjalankan tugasnya,” kata Ketua Peradi Sulsel, Yusril Yahya.
Duka dan Doa untuk Keluarga Korban
Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban. Rudi diketahui merupakan seorang pengacara yang aktif di Bone dan dikenal sebagai sosok yang baik dan bersahaja.
Pigai menyampaikan dukacita dan dukungannya kepada keluarga korban. “Kami turut berduka cita atas meninggalnya Rudi S Gani. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” kata Pigai.
Kasus penembakan pengacara di Bone ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam. Semoga polisi dapat segera mengungkap kasus ini dan menyeret pelaku ke pengadilan agar keadilan dapat ditegakkan.